Sejarah Pendidikan Islam Dra. Zuhairini, dkk [RESENSI]
Resensi buku “Sejarah Pendidikan
Islam”
Resensi ini dibuat untuk memenuhi tugas mata
kuliah
Sejarah Pendidikan Islam
Dosen pengampu: H. Mahfudh, M.Pd.I
Resentator Kelompok 1:
M. Farkhan
Muhammad Anggianto
Wilfi Ikhlaula
FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM TRIBAKTI (IAIT)
KOTA KEDIRI
TAHUN 2018
Kata Pengantar
Dengan memanjatkan puji
syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahnya sehingga kami
dapat menyelesaikan resensi buku ini.
Resensi ini kami susun
dalam rangka memenuhi tugas dan sebagai alat penunjang belajar. Dengan memahami
dan membaca buku resensi ini dapat mengetahui bagaimana dan apa itu
sejarah pendidikan Islam.
Sungguh kami menyadari
bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan dan kekhilafan. Oleh karena
itu, kami akan berbesar hati dan berlapang dada, apabila Bapak dosen berkenan
memberikan saran perbaikan untuk resensi ini ini. Dengan harapan dapat menjadi
pembelajaran buat kami. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Tidak
hanya bagi penulis. Aamiin.
Kediri, 20 Januari 2018
Resentator
Sejarah Pendidikan Islam
A. COVER BUKU
![Image result for cover Sejarah pendidikan islam zuhairini](file:///C:/Users/maunah/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image003.jpg)
B. RESENSI BUKU
1. Identitas buku
Judul Buku
: Sejarah Pendidikan Islam
Penulis : Dra. Zuhairini, dkk.
Penyunting
: Drs. Baihaqi. AK, Drs. Somad Zawawi
Penerbit : Bumi
Aksara, Jakarta
Cetakan :
Tigabelas, April 2015
Tebal Buku
: XVIII/ 257 Halaman; 20 x 14 cm
ISBN : 979-526-086-3
C. IHTISAR BUKU
Manusia tida akan bisa lepas dari sejarah.
Dilihat dari segi bahasa, sejarah menurut bahasa arab berarti tarikh
atau ketentuan masa. Tarikh erat kaitanya dengan tinjauan waktu dan kejadian.
Kemudian yang dimaksud ilmu tarikh adalah ilmu yang bertujuan untuk mengetahui
kejadian yang telah terjadi di masa lampau atau masa sekarang.
Buku ini sendiri dibagi menjadi tiga bahasan
besar. Hakikat sajarah pendidikan islam yang meliputi definisi, tujuan serta
manfaat adanya sejarah pendidikan islam, perkembangan dan pertumbuhan sejarah
pendidikan islam yang didalamnya terdapata awal mula adanya pendidikan islam
dari masa nabi, perkembangan dan masa-masa periodesasinya, serta bagian
terakhir yang menyinggung perkembangan sejarah pendidikan islam di Indonesia.
Perlu anda ketahui, sejarah pendidikan tidak
mungkin lepas dari adanya peran wahyu dari Allah. Sejarah pendidikan dimulai
saat manusia pertama diturunkan ke bumi. Nabi adam selaku khalifah memegang
estafet undang-undang yang secara langsung diwahyukan Allah pada seluruh
manusia saat itu. Hal itu dimaksudkan untuk menjaga manusia dari perbuatan yang
keluar dari koridor nilai-nilai kebenaran agama. Hal yang sama juga terjadi di
masa nabi-nabi setelah nabi adam sampai nabi Muhammad. Fungsinya juga sama,
menegakkan aturan yang dibuat Allah untuk kebaikan manusia sendiri.
Dalam perkembangannya, pendidikan islam telah
melalui banyak sekali pola, baik model maupun bentuk. Terbukti dengan
meningkatnya jumlah populasi manusia seiring bertambahnya waktu. Semenjak nabi
Adam, banyak sekali pendidikan yang telah ditularkan oleh sang pembawa risalah
(nabi) seperti ilmu menjahit dari nabi Idris, politik dan hukum dari nabi
Sulaiman dan sebagainya. Sekali lagi, pendidikan tidak mungkin terpisah dari
adanya intuisi/ilham dari Allah.
Pendidikan islam mulai banyak termaktub saat nabi
muhammad diangkat menjadi rasul. Al-quran adalah sumber paling utama dalam
pendidikan islam. Dari beredarnya ayat quran dan hadits pula, dapat diketahui
bagaimana pola perkembangan pendidikan yang diajarkan nabi. Misalnya dalam
periode Makkah lebih ditekankan sisi ketauhidan-nya. Berbeda dengan pada masa
Madinah, dikota ini dapat diketahui bahwa pola yang diajarkan nabi adalah
sosial, politik dan amaliah sehari-hari.
Setelah nabi Muhammad wafat, pendidikan islam
juga banyak sekali berkembang. Meski mengalami pasang surut, pendidikan islam
ternyata terbukti banyak berkontribusi dalam ilmu pengetahuan saat ini.
Kejayaan pendidikan islam pernah mencapai puncaknya pada masa dinasti Abbasiyah.
Pendidikan islam juga pernah mengalami masa
kemundurannya yakni pada abad 13 sampai abad ke 18. Hal ini dikarenakan
lemahnya pemerintahan serta kepedulian terhadap perkembangan ilmu pengetahuan yang
lemah. Hal lain adalah banyaknya porsi filsafat sufistik yang masuk oleh
Al-ghozali. Setelah masa kemunduran, pendidikan islam perlahan bangkit oleh
para pembaharu di daerah Turki, Mesir dan India sekitar akhir abad ke 18 sampai
pertengahan abad 19.
Adapun bahasan terakhir adalah pendidikan islam
di Indonesia. Penyebaran islam di Nusantara tidak mungkin lepas dari pengaruh
pada pedagang arab yang berniaga di daerah Malaka dan sebagian Jawa. Adanya
Walisongo, dan para mubaligh asal Persia dan Gujarat menjadi tongak awal agama
islam di Indonesia. Adanya metode dakwah melaui pendekatan budaya setempat juga
merupakan amunisi yang sangat ampuh dalam penyebaran agama Islam.
Pondok
pesantren sebagai lembaga pendidikan pertama di Indonesia, tidak dapat
dinafikan. Melalui sejarah yang panjang, pondok pesanten merupakan basic atau
tempat penyaluran pendidikan islam yang kompleks. Muali dari ilmu tauhid,
fiqih, akhlaq, mantik, falaq dan sebagainya. Dari pondok pesantren pula, banyak
pula tokoh pendidikan islam yang muncul. Seperti KH. Ahmad Dahlan, KH. Hasyim
Asyari dan KH. Abdul Halim.
D. KELEBIAHAN DAN KEKURANGAN
Kelebihan: dalam
buku ini, bahasa yang digunakan bisa dibilang sederhana. Tidak banyak
menggunakan bahasa istilah yang bisanya dipakai dalam buku-buku sejarah pada
umumnya. Isinya yang ringkas dan penggunaan priodesasi masa, juga menambah sisi
plus buku ini.
Kekurangan: dapat
resentator ketahui, dalam beberapa bahasan, fakta-fakta yang disajikan kurang
tajam dan spesifik. Misalnya pada bahasan awal mula sejara pendidikan Islam
zaman nabi adam. Pengulangan ulasan dalam beberapa bagian juga terbilang
terlalu banyak, jadi terkesan membosankan.
E. KESIMPULAN
Manusia
memang tak bisa lepas dari sejarah. Sebagai pelaku sejarah dan obyek sejarah
itu sendiri, prilaku manusia memang jadi pusaran sejarah itu sendiri.
Adanya
agama Allah sebagai penuntun tingkah laku manusia adalah sebagai kontrol
apabila akal manusia sudah tidak lagi relevan. Dengan ajaran pendidikan yang
ditranfer Allah pada manusia melalui para nabinya, manusia bukan tidak mungkin
akan menemui jati dirinya yang sebenarnya. Dimulai dari nabi Adam AS,
pendidikan berlangsung dan berkembang sesuai kebutuhan zaman.
Nabi Muhammad
sebagai penyampai risalah terakhir, sudah menuturkan semua yang dibutuhkan
manusia, baik dari segi prilaku sikap dan pengembangan potensi melalui ayat
Quran dan hadits yang telah disampaikan beliau.
Pendidikan
juga tak bisa lepas dari peran penguasa sebagai pemantik perkembangan
pendidikan itu sendiri. Dengan adanya penguasa (Umaro’) dan ahli ilmu (ulama’)
maka perkembangan pendidikan guna mensejahterakan kehidupan manusia tidak akan
pernah berhenti.
Dengan
demikian, kolaborasi antar keduanya harus tetap terjaga. Apabila satu bagian
tidak mau berkompromi, bisa dipastikan akan mundur atau bahkan hilang yang
namanya perkembangan pendidikan.
Komentar
Posting Komentar